Banyak diantara pendidik dan orang tua yang mengajarkan anak MEMBACA, tetapi tidak ditumbuhkan terlebih dahulu CINTA MEMBACA.
Banyak diantara pendidik dan orang tua yang mengajarkan anak MENULIS, tetapi tidak ditumbuhkan terlebih dahulu CINTA MENULIS.
Banyak diantara pendidik dan orang tua yang mengajarkan anak BERHITUNG, tetapi tidak ditumbuhkan terlebih dahulu CINTA BERHITUNG.
Banyak diantara pendidik dan orang tua yang mengajarkan anak MENGHAFAL, tetapi tidak ditumbuhkan terlebih dahulu CINTA MENGHAFAL.
Padahal membaca, menulis, berhitung, menghafal dan sejenisnya adalah BEBAN BERAT jika TIDAK ADA rasa CINTA untuk melakukannya.
Kalau cinta TIDAK tumbuh, beban seRINGAN apapun akan terasa SANGAT BERAT.
Kalau cinta TELAH tumbuh, beban seBERAT apapun akan terasa SANGAT RINGAN.
Tumbuhkan cinta anak kepada bidang yang nantinya akan dibebankan kepadanya. Kalau cinta TIDAK berkunjung TUMBUH-TUMBUH, bisa jadi anak tidak berbakat di bidang tersebut, maka carilah bidang lain yang anak senangi.
Jangan paksakan kepada anak bidang yang tidak dia senangi. Tetapi gali dan temukan bidang apa yang disenanginya. Lalu pupuk dan tumbuhkan kecintaannya, setelah cintanya tumbuh maka kemudian dengan sendirinya dia akan MEMINTA diberi beban.
Gali bakat anak dengan memperbanyak aktifitas, lalu perhatikan aktifitasnya dengan 4E: Enjoy, Easy, Excellent, Earn
Enjoy : Senang melakukannya
Easy : Mudah melakukannya
Excellent : Bagus hasilnya
Earn : Bermanfaat hasilnya
Jika 4E terpenuhi pada aktifitas tertentu maka itulah bakatnya.
Kalau sudah bakat, CINTA akan tumbuh dengan sendirinya, BEBAN akan diminta dengan sendirinya, dan hasilnya akan BAGUS dan BERMANFAAT.
Inilah BAKAT/KARAKTER KINERJA
Di sisi lain …
Banyak diantara pendidik dan orang tua yang mengajarkan anak SHOLAT, tetapi tidak ditumbuhkan terlebih dahulu CINTA SHOLAT.
Banyak diantara pendidik dan orang tua yang mengajarkan anak PUASA, tetapi tidak ditumbuhkan terlebih dahulu CINTA PUASA.
Banyak diantara pendidik dan orang tua yang mengajarkan anak MENGHAFAL AL QUR’AN, tetapi tidak ditumbuhkan terlebih dahulu CINTA AL QUR’AN.
Banyak diantara pendidik dan orang tua yang mengajarkan anak SYARI’AT, tetapi tidak ditumbuhkan terlebih dahulu CINTA kepada PEMBERI SYARI’AT, yaitu Allah Ta’ala.
Hal ini berarti mengajarkan TAKLIF (pembebanan Syari’at) tetapi tidak menyiapkan anak menjadi MUKALLAF (pemikul Syari’at)
Sholat dan syari’at lainnya adalah beban . Tidak ada anak yang suka sholat, karena sholat adalah beban, kecuali telah tumbuh kecintaan kepada yang memerintah sholat yaitu Allah ta’ala.
Kalau cinta kepada Allah telah tumbuh, maka beban Syari’at seberat apapun akan terasa ringan dilakukan, bahkan sampai berjihadpun akan ringan dilakukan.
CINTA kepada ALLAH harus tumbuh sebelum memikul beban SYARI’AT .
Kalau cinta Allah TIDAK TUMBUH-TUMBUH, maka harus ditumbuhkan, seperti dengan keteladanan, dibacakan sejarah para Nabi dan Rasul, sahabat Nabi, orang-orang sholeh, serta dibimbing untuk belajar bersama alam agar tumbuh imaji positif terhadap Allah, belajar, dan alam.
Tidak ada kata berbakat atau tidak berbakat pada beban syari’at, semua anak harus CINTA kepada ALLAH dan RasulNya, semua anak harus mampu memikul beban Syari’at nantinya saat mereka sudah BALIGH.
Inilah AKHLAQ/Karakter Moral
Cinta kepada Allah ditumbuhkan pada usia 0-7 tahun. Tidak ada pembebanan Syari’at pada usia ini, adanya hanyalah penumbuhan rasa cinta kepada Allah yaitu penumbuhan keimanan kepada Allah ta’ala, cinta belajar, dan cinta kepada alam.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مُرُوا أَوْلادَكُمْ بِالصَّلاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِع (أبو داود والحاكم)
“Perintahkan anakmu sholat pada saat umur 7 tahun, dan pukullah mereka jika tidak mau sholat pada saat umur 10 tahun, dan pisahkan tempat tidurnya diantara mereka” (HR: Abu Dawud)
Berdasar hadits tersebut, seorang anak baru diajarkan sholat pada umur 7 tahun, bukan sebelumnya, boleh dipukul pada umur 10 tahun, dan mulai dibebani kewajiban sholat setelah Baligh.
Jadi, Bukan berarti pegajaran lebih dini lebih baik, tetapi harus sesuai dengan perkembangan anak.
Penulis : Kholik
Sekolah Karakter Imam Syafi’i (SKIS) Semarang
Pendidikan karakter berbasis Akhlaq, belajar dan Bakat
https://sekolahkarakter.com/