Oleh Wina Risman
Berbagai rangkaian kegiatan, peraturan, harapan, ekspektasi,yang secara sadar maupun tidak, kita bebankan kepada pundak anak-anak kita setiap harinya.
Mulai dari bangun, sholat, sarapan dan atau mempersiapkan sarapan, rapihkan tempat tidur, jemur handuk, hingga sampai sekolah tidak terlambat.
Ketika mereka pulang, setumpuk pula kegiatan, peraturan yang mereka harus jalani, dan lalui sebelum akhirnya sampai ke waktu tidur, yang sangat sulit utk mereka tunda bahkan 10 menit!
Tentu saja semuanya berdasar, ada tujuan, ada harapan dalam penerapannya. Antara lain adalah untuk mendidik anak mandiri, bertanggung jawab, disiplin, empati, kuat, dlsb.
Tetapi, dalam gegap gempitanya dunia yang berlalu terlalu pantas, kita suka lupa.. lupa mengajarkan mereka tersenyum, lupa mengajarkan mereka bahagia, bersyukur dengan indah (bukan memaksa, ‘makannya kamu harus bersyukur’). Terkadang kita lupa, mengajari ‘count your blessing’ atau menghitung rahmat Allah atas mereka diakhir hari, sebelum memejamkan mata.
Sehingga, ketika mereka akhirnya masuk ke alam mimpi, terakhir yang diucap dan diingatnya adalah, bukan susahnya hari, halangan-halangan yang dilalui, kesedihan hati, tapi betapa banyak rahmat Allah yang sudah tercurah pada mereka hari itu.
Mulai dari membuka mata ( rezeki hidup sehari lagi, Insha Allah), sehat (tidak ada anggota tubuh yang sakit ketika digerakkan), anggota tubuh yang lengkap. Tinggal di dalam rumah beratap, makanan hangat, orang yang menyayangi, transport utk ke sekolah. Sekolah yg bagus, teman-teman yang menyenangkan dlsb.
Hal ini, bahkan ada baiknya juga, kita sebagai orang tua juga mempraktekkannya sebelum tidur. Sehingga, diakhir hari, kita bisa mengevaluasi diri, bersyukur, sebelum masuk ke tahap ‘mati kecil’, yang banyak orang tidak diberi rezeki bangun kembali.
Jika kita rutin mengerjakan atau bahkan baru memulai hal ini, bisa dipastikan senyum akan tersungging dari bibir ke hati, atas banyaknya rahmat yang hari ini Allah beri, jauuuuuuuuh sekali dari sedikitnya kesusahan yang terkadang tampak besar sekali.
Ada penelitian yang mengatakan, apa yang diingat sebelum tidur, akan menjadi memory yang kuat di dalam otak.
Dalam kegiatan dan rutinitas keseharian anak, kita terkadang lupa mengajak senyum dan tertawa. Mengajarkan agar mereka suka melakukan rutinitasnya. Ikut urun tangan dalam membantu hal-hal yang kecil sambil ngobrol-ngobrol ringan.
Kita suka lupa untuk ikut cekikikan antara si abang dan adik, yang menertawakan hal yang remeh menurut kita. Terkadang mereka geli sekali hanya pada hal yg biasa. Sebetulnya, jika kita ikut cari tahu, apa itu, mungkin kita bisa ikut tertawa bersama. Mungkin bukan pada hal sepelenya, tapi bahwa hal sesederhana itu, bisa membuat mereka geli tertawa.
Sekedar melihat ke dalam diri saja, saya mengajak kita semua bertanya pada diri sendiri ‘ berapa kali saya tersenyum atau tertawa hari ini?’, ‘berapa kali rata-rata dalam sehari?’. Pasti kita sedikit banyaknya akan kaget akan kecilnya nominal yang menjadi jawaban atas pertanyaan ini.
Ayo jangan lupa bahagia, mari perbanyak senyum dan tawa. Latihan enjoy dan relax aja.. kenapa sih sering banget tegang tingkat tinggi? Bukannya semua juga sudah dibawah kendali? Kurang sedikit disana sini, ya biasalah.
Nothing is perfect under the sun, katanya.
Banyak yang perlu disyukuri, bahkan dalam keadaan serba kekurangan, apalagi yang berkecukupan.
Berhenti sejenak. Lihat keluargamu, rumahmu, terlepas dari kotor, berantakan, dan tumpukan kerjaan di kepala…
Bukankah semua baik-baik saja? Anak yang sehat? Pasangan yang setia? Memiliki tempat berlindung, kendaraan, makanan untuk hari ini. Walau terkadang sedikit sakit pinggang atau kaki, secara keseluruhan kan masih bisa bergerak untuk menjalankan hari?
Alhamdulillah.. alhamdulillah
Allah janjikan memberikan yang terbaik buat kita. Bisa jadi lebih buruk dari ini, tapi ini yang terbaik yang Allah beri.
It cannot get any better than this for now, but it could’ve been worse.
Yuk ah, jangan tegang melulu bawaannya, galak itu melelahkan. Ayo belajar bahagia!
Bahagia itu dari dalam diri, kita yang cipta.
Bismillah…
Wina Risman
19 Sept 2017
#Ukasha