oleh ayah Harry Santosa
1⃣. Bunda Yuyun-Jabar
Putra kami thn ini genap 15 thn.dan di lingkungan teman sebayanya banyak banget.dua bulan terakhir ini mrk lbh senang ngebolang, ngamen, bergaul dg anak2 punk.
Klw diingatkan mereka bilang bhw anak punk itu baik juga.
Waktu TK – SD seneng futsal, menggambar, mainan lego plg suka.
Skrg itu semua ga dilakukan lagi.
Sholat ngaji dll standar aja.
Bgmn membantunya menemukan passionnya lagi?
Jawab : 1⃣? Bunda Yuyun yang baik di Jabar,
Usia 15 tahun, dalam Islam sudah tidak wajib dinafkahi, sudah menanggung dosa, sudah berlaku hukum syariah atasnya, sudah boleh menikah dan diizinkan berperang. Itu artinya secara tanggungjawab sudah harus penuh dan secara adab sudah full adab. Jika ada adab yang harus dilakukan pada usia itu, namun tidak dilakukan artinya sudah dianggap sebagai biadab.
Karenanya jika semua aspek fitrahnya tidak dituntaskan tumbuhnya pada pre aqilbaligh (11-14 tahun) secara serius maka hasilnya adlah (mohon maaf) orang dewasa yang kekanak kanakan dan galau, mencari jamaah atau kelompok yang tidak relevan bahkan tidak beradab (seperti punk, geng motor dll).
Di usia itu kewajiban kita adalah tidak menganggapnya anak anak, mendakwahinya, memperingatkan akan akhirat, memberikan lingkungan yang lebih shalih, membantunya untuk fokus pada tanggunawab akan masa depannya dengan memperbaiki dirinya dstnya.
Saran saya, pemuda ini sebaiknya segera diselamatkan dengan hal2 di atas, krn saya agak miris jika seusianya nampak luntang lantung, menganggap punk itu baik baik saja, krn secara akhlak dasar, punk itu sangat buruk, mereka bahkan tidak mandi berbulan bulan.
✅
2⃣ Bunda Inna – Semarang
1. Apakah diusia 15 keatas anak2 sdh harus mandiri finansial, jika tidak apakah dikatakan gagal dalam proses pendidikannya?
2. Apakah diusia ini anak2 sdh harus khatam segala keterampilan hidupnya seperti memasak mencuci dn aktifitas wanita untuk anak perempuan dan pertukangan untuk anak laki2?
Jawab : 2⃣?Bunda Ina yang baik,
1. Idealnya memang demikian, namun tentu pendidikannya memang dipersiapkan sejak dini. Jika pendidikannya tidak dipersiapkan maka perlu banyak dibenahi, tetapi intinya ketika anak usia 15 tahun berhentilah menganggapnya anak anak, beri peran peran sosial, ajak bisnis, bukakan rekening pribadi, jadikan dia mitra dalam dakwah sosial dan bisnis, fasilitasi pengembangan bakat dan akhlaknya dengan serius
2. Keterampilan rumah dan keterampilan sosial sama pentingnya. Di atas 15 tahun memang lebih dominan diberikan kpd keterampilan sosialnya, bisnis dsbnya yang biasanya berbasis bakat dan local wosdom. Keterampilan rumah yang dibutuhkan tergantung keunikan keluarga masing masing dan ini diberikan ketika usia di bawah 10-14 tahun. ✅
3⃣Bunda Retno – Semarang
Anak sy skrg usia 17 th laki2. bgmn km harus mensikapi anak2 dlm masa puber…
sbg contoh pengendalian emosi. kdg km diskusi tp dia ttp ngotot mempertahankan argumennya walaupun sbetulnya argumennys itu kurang pas (susah menerima masukan dr org lain)
Jawab: 3⃣? Bunda Retno yang baik di Semarang,
Anak usia 17 tahun bukan anak anak lagi, pubernyapun sebenarnya sudah lewat ketika usia 11-14 tahun. Puber yang kepanjangan jadi masalah dalam kepribadian.
Sebagai orang dewasa apalagi laki laki, tentu pemuda usia 17 tahun ini merasa tidak mau kalah dan tidak mau diatur, namun sayangnya kedewasaan di sisi ego tidak dibarengi kedewasaan di sisi empati dstnya. Ibarat anak ABG diberikan izin naik motor, maka secara skill dia bisa kuasai, secara keberanian dia punya namun akhlak, tanggungjawab, empati tidak dimiliki. Walhasil jadi ngawur di jalanan.
Jadi perlakukan dia seperti orang dewasa namun beri kesempatan dia mengembangkan kedewasaan lainnya yang memerlukan nilai2 spt empati dan tanggunjawab✅
4⃣Bunda Yani-Semarang
Anak saya gadis, 15 th, sekarang masih duduk di kelas 3 PPTQ/Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an di sebuah kota, dia memilih bersekolah di PPTQ karena kemauannya sendiri. Akan tetapi selama bersekolah disana dia sepertinya tidak nyaman dan merasa tertekan, anak saya seorang yg introvert sama seperti ayahnya. Tahun pertama dan kedua hampir setiap 2 pekan sekali sy menjenguknya, untuk menunjukkan bahwa kami mendukungnya. Di tahun yg ketiga ini kami kurangi intensitas menjenguknya, dan ternyata berefek menurunkan semangat belajarnya, akhir2 ini dia merasa jenuh dan ingin melarikan diri dari rutinitas, saat kami berbincang tentang masa depan dia sepertinya apatis. Suami sy tetap menginginkan anak untuk menyelesaikan jenjang sekolahnya. Apa yg harus saya lakukan untuk kembali menumbuhkan motivasinya?
Jawab : 4⃣?Bunda Yani yang baik di Semarang,
Usia 11-14 tahun bahkan setelahnya, anak anak kita sesungguhnya secara fitrah memerlukan eksistensi peran di masyarakat atau di sosialnya. Pada ghalibnya ketika seorang anak diberi beban syariah maka sesungguhnya dia telah siap masuk ke masyarakat, dan peran2 itu harus eksis dimulai pada usia 15 tahun.
Kegelisahan dan jeritan jati anak anak lalu muncul jadi kenakalan,depresi, jadi apatisdll adalah karena aktualisasi perannya tidak tersalurkan dalam pendidikan di rumah maupun di lembaga.
Saran saya
1. Motivasi sifatnya tidak mendalam, namun coba pahami sungguh sungguh apa yang diinginkannya atau bantu dia untuk mengaktualisasi dirinya dengan aktifitas sosial, pengembangan bakat dll
2. Jikapun akademienya dilanjutkan.apakah sebaiknya dicarikan lembaga pendidikan yang bisa menyeimbangkan antara akademis (dalam hal ini alQuran) dengan pengembangan diri anak yang lainnya sesuai bakatnya dsbnya✅
5⃣Bunda Riska Hasanah -bandung
Maaf mau tanya melihat dari ulasan di atas artinya usia 15 thn pun seharusnya sudah bisa hidup mandiri tapi jika anaknya bersekolah mungkin sekitar kelas 3 smp atau 1 sma yg masih hidup bersama orangtuanya, bagaimana menyikapi hal tsb. ?
Jawab :5⃣? Bunda Risk Hasanah yang baik di Bandung,
Ya sistem pendidikan dan sistem sosial modern kita tidak mendukung konsep fitrah, konsep AqilBaligh, dimana secara syariah maupun budaya peradaban manapun usia 15 tahun seharusnya sudah mandiri dalam kehidupan (bukan keterampilan rumah tangga saja)
Jika hari ini kita dipusingkan masuknya berbagai kerusakan moral pada usia 11 – 19 tahun itu karena ada kesenjangan antara kedewasaan biologis dan kedewasaan psikologis. Dengan perkataan lain pemuda pemuda kita lambat dewasa.
Namun jangan galau, masih ada waktu jika sungguh sungguh. Anak tetap bersekolah utk urusan skill n knowledge akademis, namun kita bisa gunakan after school atau weekend untuk pengembangan bakat dan akhlak, jangan ditambah lagi urusan akademis lainnya spt bimbel dsbnya. ✅
6⃣ Bunda Rahmaniar-Baubau
Anak saya laki2 berusia 12 tahun dan telah mengalami mimpi basah. Apakah dalam pendidikan dia sudah memasuki tahapan post akil baligh ataukah masih pre aqil baligh?
Jawab : 6⃣?Bunda Rahmaniar yang baik di Baubau,
Secara baligh ananda dianggap sudah dewasa, di berbagai peradaban di dunia seperti Yahudi itu di beri batas usia 13 tahun, namun berbagai literature syariah kita memberi ruang sampai usia 15 tahun. Jadi saya kira sangat adil apabila mimpi basah usia 10-12 tahun, maka ada waktu bbrp tahun untuk memprogram kemandirian menurut perannya sesuai fitrahnya dan kemampuan memikul beban syariah ✅
7⃣Bunda Zha – Bandung
Assalamualaikum, mau tanya. Putra Saya yang sulung 17 thn, adenya 16 thn, keduanya laki2. Fitrah keimanan, Fitrah belajar dan sexual alhamdulillah sudah muncul dan berkembang dgn baik. Namun Fitrah bakatnya yang masih saya ragukan. Sulung di SMK jurusan pertanian, adenya memilih MAN jurusan IPA, keduanya suka olahraga. Bagaimana menumbuhkan bakatnya? mohon penjelasannya, terima kasih!
Jawab : 7⃣?Bunda Zha yang baik di Bandung,
Bakat ini sebaiknya tidak selalu dikaitkan dengan akademis, misalnya suka matematika. Namun juga tidak selalu dikaitkan dengan olahraga. Karena secara mendasar, fitrah bakat ini dikenali sebagai sifat dulu misalnya suka meneliti, suka peduli, suka memerintah, suka mengait2kan, suka waspada dstnya.
Nah sebelum ditumbuhkan sebaiknya dikenali dulu baik baik sifat uniknya. Kita digroup ini mengenal 34 tema bakat, silahkan minta pada kordinator. Kemudian kenali juga potensi aktifitasnya dengan ST30, silahkan ikuti di www.temubakat.com .
Nanti kita akan dapatkan aktifitas2 yang relevan dengan sifat uniknya tsb.
Setelah dikenali maka kemudian rancanglah rencana pengembangannya, pemagangannya, dstnya. ✅
8⃣Ayah Fikri-Tasik
Bismillah. Ustadz, bilamanakah menghadirkan kembali peran dan kehadiran ayah di usia 15 thn di ht serta jiwa seorang anak perempuan? Karena seolah anak ini sudah meniadakan keberadaan ayah selain urusan minta uang jajan.
Ayah ibunya sudah berpisah dan masing2 ortunya tsb sudah pny pasangan lagi
Jawab : 8⃣?Ayah Fikri yang baik,
Idealnya kehadiran seorang ayah atau sosok ayah pada anak perempuan adalah sejak lahir, dan puncaknya ketika usia 11-14 tahun.
Jika sang ayah baru “hadir” ketika anak sudah dewasa, akan sulit, karena attacment ini dibentuk bukan sehari dua hari, apalagi kalau pernah meninggalkan trauma. Prosesnya tentu saja bisa diulang, ttp sang ayah harus ekstra berusaha membangun attachment kembali. Banyak meminta maaf, sering berdialog, berjalan berdua membersamai dstnya.
Jika memang sungguh sungguh pasti ada jalan, namun tidak semudah membangun bangunan baru ya ✅