Parenting Nabawi
___
Ustadz Abul Abbas Thobroni
(Pengasuh Pendidikan Berbasis Fitroh dan Karakter “Kuttab al Madinah” Pekalongan)
?Syaikh Ibrohim ar Ruhaili berkata:?
“Hendaknya diperhatikan perbedaan ilmu dilihat dari manfaat dan tidak manfaatnya, dan perbadaan ilmu yang bermanfaat dari ilmu agama atau ilmu dunia, dan perbedaan ilmu agama dari yang hukumnya wajib atau yang Mustahab (Sunnah), dan perbedaan ilmu yang wajib dari ilmu yang wajibnya Fardhu ‘Ain (perorang) atau Fardhu Kifayah (per golongan).
? Seorang penuntut ilmu harus belajar ilmu yang bermanfaat dan meninggalkan ilmu yang tidak bermanfaat. Dan hendaknya penuntut ilmu mendahulukan ilmu yang manfaatnya kembali ke agama dari pada ilmu yang manfaatnya kembali ke dunia.
Dan juga hendaknya mendahulukan yang Wajib dari pada yang Sunnah, dan mendahulukan yang wajibnya ‘Aini dari pada yang wajibnya Kifayah. Setelah itu ia perlahan-lahan naik ke tingakatan berikutnya, maka ia harus bisa mendahulukan yang paling urgen kemudian yang berikutnya.
? Dan telah berlalu sebuah Hadits tentang do’a Rosulullah:
“ اللهم انفعني بما علمتني و علمني ما ينفعني و ارزقني علما تنفعني به ”
“Wahai Tuhanku berikan manfaat terhadap apa yang engkau ajarkan kepadaku, ajarkanlah apa yang bermanfaat bagiku, dan karuniakan kepadaku ilmu yang bermanfaat ” (H.R Tirmidzi, Ibnu Majah, Nasa’i, dan Hakim. Dishohihkan oleh syaikh Albani dalam ash Shohihah: 7/425)
✔ Dalam hadits ada sebuah isyarat yaitu anjuran mempelajari ilmu yang bermanfaat dan meninggalkan ilmu yang tidak bermanfaat.
? Dalam Hadits Qudsi Allah berfirman:
(وما تقرب إلي عبدي بشيء أحب إلي مما افترضت عليه، وما يزال عبدي يتقرب إلي بالنوافل حتى أحبه )
“Tidaklah hamba Ku mendekatkan diri kepada Ku dengan amal yang paling mulia melainkan menjalankan amalan yang Aku wajibkan kepadanya. Dan jika hamba Ku terus menerus mendekatkan diri kepada Ku dengan ibadah sunnah melainkan pasti akan Aku cintai” (H.R Bukhori no:6502)
✔ hadist ini menunjukan agar memulai dengan Wajib sebelum yang Sunnah, ini mencakup umum diterapkan baik dalam ilmu maupun amal.
? Imam Bukhori ketika menfasirkan firman Allah :
وَلَٰكِن كُونُوا رَبَّانِيِّينَ بِمَا كُنتُمْ تُعَلِّمُونَ الْكِتَابَ وَبِمَا كُنتُمْ تَدْرُسُونَ
“Hendaklah kamu menjadi orang-orang Rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya” (Ali Imron:7)
▶ Beliau berkata:
الرَّبَّانِيُّ الَّذِي يُرَبِّي النَّاسَ بِصِغَارِ العِلْمِ قَبْلَ كِبَارِهِ
“Dikatakan bahwa Robani adalah orang yang mendidik manusia dengan ilmu yang ringan sebelum yang berat”
Dan dahulu ulama salaf tidak menjawab orang yang bertanya dengan ilmu-ilmu tambahan (yang bersifat hanya wawasan) sebelum ia kuat dalam ilmu-ilmu pokok yang urgen.
? Imam al Marwadi berkata: “Imam Abu Abdillah (imam Ahmad) berkata: *”Pernah suatu ketika aku ditanya seseorang apakah Ya’juj dan Ma’juj adalah muslim?”
Aku berkata: “Apakah engkau sudah mengokohkan ilmu sampai engkau bertanya masalah seperti ini” (al Adab asy Syar’iyah Ibnu Muflih : 2/72)”*
Lihat kitab al Hikmah: 47 – 48
? Banyak faedah yang bisa kita ambil dalam konsep pendidikan dari ucapan syaikh Ibrohim ar Ruhaili, diantaranya:
1⃣ Tanggung jawab pendidikan adalah memanfaatkan modal bagi penuntut ilmu berupa : waktu, biaya dan tenaga untuk mempelajari ilmu yang bermanfaat karena waktu sangat pendek dan kesempatan belajar tidak selama-lamanya maka jangan memubadzirkan modal untuk mempelajari ilmu yang baik akan tetapi kurang bermanfaat atau kurang dibutuhkan.
2⃣ Seorang pendidik harus bisa memberikan gambaran dan menunjukan jalan yang tepat dalam belajar dari belajar ilmu yang wajib sebelum yang sunnah.
Terkadang keinginan penuntut ilmu untuk mengetahui dan mengusai ilmu sangat besar, akan tetapi mereka belum bisa membedakan mana ilmu yang wajib dan ilmu yang sunnah. Akhirnya ia belajar banyak ilmu yang ia anggap sangat bagus akan tetapi rupaya ada ilmu yang lebih wajib, lebih urgen, dan lebih dibutuhkan olehnya dari pada ilmu tersebut.
3⃣ Belajar ilmu agama lebih didahulukan dari pada belajar ilmu dunia. Karena ilmu agama bisa meluruskan hubungan ia dengan penciptanya, dan ilmu agama adalah bekal untuk memperbaiki kehidupan akhirat yang kekal dan abadi. Sedangkan belajar ilmu dunia bisa meluruskan kehidupan dunia akan tetapi dunia akan fana dan akan sirna kecuali ilmu dunia yang digunakan untuk menjayakan agama Allah.
4⃣ Dalam konsep pendidikan tidak ada kaedah semakin cepat semakin baik. Semua keberhasilan membutuhkan proses dan tahapan, maka biarkan anak didik kita berkembang sesuai dengan proses dan tahapannya. Biarkan anak kita seperti tananam yang tumbuh sesuai dengan tahapannya sampai tiba masa panen. Jangan sampai anak kita menjadi anak yang mogol luarnya kelihatan matang akan tetapi dalamnya masih mentah.
5⃣ Dalam konsep pendidikan tidak ada konsep memborong ilmu.
Ilmu bagaikan lautan tak bertepi dan diri kita memiliki batas kemampuan. maka biarkan anak kita mengambil ilmu sesuai dengan kemampuan dan fase perkembangannya jangan dipaksakan untuk mengambil ilmu secara borongan.
6⃣ Ilmu yang bermanfaat ada dua macam; ilmu yang manfaatnya kepada agama dan ilmu yang manfaatnya kepada dunia.
Maka hendaknya mempelajari ilmu agama untuk merealisasikan ibadah dan mempelajari ilmu kehidupan dunia untuk merealisasikan kholifah di muka bumi. Kedua perkara ini yaitu ibadah kepada Allah dan kholifah di muka bumi merupakan hikmah diciptakan manusia.
7⃣ Tujuan mempelajari ilmu adalah untuk mengamalkan ilmu tersebut sehingga ilmunya akan menjadi bermanfaat dan berbarokah.
Sedangkan ilmu yang dipelajari hanya sekedar wawasan atau mengasah otak dan tidak bisa membuahkan amal maka ini adalah ilmu yang tidak bermanfaat dan tidak barokah.
8⃣ Tidak setiap pertanyaan yang dilontarkan harus kita jawab , karena bisa jadi apa yang ditanyakan bukan perkara yang urgen maka seorang penuntut ilmu harus diajari bagaimana adab dalam bertanya.
9⃣ Tidak setiap ilmu harus diajarkan. Pendidik yang Robanni adalah yang sangat mengetahui tentang ilmu apa yang bermanfaat bagi murid dan bagaimana tahapan tahapan dalam belajar. Sampaikan ilmu sesuai dengan kadar akal anak didik kita.
? Metode terbaik dalam konsep pendidikan adalah metode salaf,
maka marilah kita terus menggali konsep pendidikan salaf dan mari berjuang untuk kita terapkan dalam dunia pendidikan kita, jangan pernah berhenti untuk terus melakukanperubahan konsep pendidikan dalam rangka untuk mendekatkan kpd konsep salaf, masih banyak konsep pendidikan salaf yang terluputkan dari kita dan konsep yang harus kita dalami. Sungguh tidak akan mendapatkan ilmu bagi orang sombong yang merasa sudah paling sempurna dan bagi orang pemalu untuk terus belajar.
Semoga tulisan ringkas ini bisa bermanfaat.
WALLAHU TA’ALA ALAM